Prof. Dr. Hafid Abbas : Kesenjangan Pengetahuan Pangkal dari Kesenjangan Lainnya

“Kesenjangan pengetahuan di masa lalu ini dinilai sebagai pangkal dari adanya kesenjangan kesenjangan lainnya yang kini semua semakin memburuk akibat pandemi covid-19 lebih dua tahun terakhir”

Demikian diungkapkan oleh Prof. Dr. Hafid Abbas dalam Press release penyelenggaraan seminar internasional yang akan diadakan oleh APENMASI pada 14 Juni 2022 mendatang kepada tim redaksi Kliksaja.co.

ACDP pada tanggal 24 April 2013 memperlihatkan bahwa terdapat 88,8 persen sekolah di Indonesia, mulai dari SD hingga SMA/SMK, belum melewati mutu standar pelayanan minimal. Dimana, 40,31 persen dari 201.557 sekolah di Indonesia berada di bawah standar pelayanan minimal, 48,89 persen pada posisi standar pelayananminimal, dan 10,15 persen yang memenuhi standar nasional pendidikan, dan 0,65 persen sekolah-sekolah yang dinilai sudah sekolah bertaraf internasional, hanya 0,65 persen.

Angka diatas memperlihatkan betapa sangat tingginnya kesenjangan sosial di tanah air yang cukup memprihatinkan.

Terlebih menurut Prof. Hafid selaku anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) periode 2012-2017 menyebutkan bahwa adanya pandemi covid-19 semakin meningkatkan tingkat kesenjangan sosial di Indonesia.

“Dengan adanya pandemi covid-19 yang juga melanda Indonesia sejak dua tahun
terakhir, angka kemiskinan dan kesenjangan sosial tentu semakin meningkat.” ungkap Prof Hafid selaku ketua APENMASI dalam Press releasnya Sabtu (11/06/2022).

Hal itu dibuktikan dengan data dari (UNICEF, 2022) yang menyebutkan bahwa terdapat 68 juta siswa di semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan terpaksa harus belajar secara online karena sekolah dan kampusnya ditutup. Namun, 67 persen guru mereka mengalami kesulitan menggunakan perangkat belajar secara online. Apalagi, empat dari lima pengguna internet di Indonesia hanya berada di Jawa dan
Sumatera.

Prof. Hafid yang saat ini aktif sebagai Ketua Senat UNJ menyampaikan bahwa masa depan Indonesia akan suram apabila kesenjangan yang terjadi terus dibirarkan.

“Jika kesenjangan yang semakin melebar ini dibiarkan berlansung lama, negeri kita akan
terus mengalami keterpuruan, tertinggal dari bangsa-bangsa lain dan selanjutnya akan
mengalami pelapukan masa depan”, terang Prof. Hafid.

Oleh karenanya Prof. Dr. Hafi Abbas melalui seminar internasional bertajuk “Memajukan Mereka Yang Tertinggal” yang diadakan oleh APENMASI dapat memberikan solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial yang ada di Indonesia.

APENMASI merupakan wadah para pakar, peneliti, ilmuan, dan praktisi pendidikan masyarakat yang tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN dan PTS) dan tersebar di berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di seluruh tanah air yang menyelenggarakan beragam kegiatan pendidiakn kesetaraan, pendidikan vokasi, pengembangan minat dan pribadi dan pembekalan keterampilan dasar hidup, untuk terus berkontribusi menjagkau mereka yang miskin dan tertinggal.